Bingung

Saya sedang bingung berat. Dilema. Serba salah. Bimbang.

Bagaimana tidak??
Saya tahu persis langkah apa yang harus saya ambil. Dan saya tahu juga bahwa saya sebaiknya taat dan tidak perlu kompromi.

Tapi saya terlalu takut dengan resiko yang masih abu-abu di depan sana. Tidak hitam dan juga tidak putih. Saya butuh jaminan. Jaminan yang merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian yang matang, menggunakan teknologi tercanggih, dan telah diakui oleh banyak profesor-profesor kelas dunia. Suatu jaminan yang telah didiskusikan dengan alot dari abad ke abad dan terbukti mampu dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Saya butuh sesuatu yang bisa saya lihat dan bisa saya pegang. Sesuatu yang logis dan dapat memuaskan akal sehat saya.

Kondisi juga membuat saya selalu berkelit.
“Bagaimana jika begini? Bagaimana jika begitu?”
“Saya terpaksa, ini demi kebaikan semua pihak!”
“Saya tidak mungkin meninggalkan ini semua!”
“Siapa sih saya? Saya cuma manusia biasa.”

Keputusan yang harus saya ambil ini memaksa saya untuk menarik diri dari wilayah kenyamanan saya. Membiarkan alur hidup saya dikendalikan oleh Sang Maha Besar saja. Dan melakukan perjalanan ke depan hanya dengan iman.

Berjalan dengan iman seperti berjalan dengan mata tertutup. Sambil terus berharap saya berada di jalur yang benar.

“I will always SHOW you where to go. I’ll give you a full life in the emptiest of places– firm muscles, strong bones. You’ll be like a well-watered garden, a gurgling spring that never runs dry.” Isaiah 58:11 (the message)

“But the people you redeemed, you LED in merciful love; You GUIDED them under your protection to your holy pasture.” Exodus 15:13 (the message)

“GOD alone LED him; there was not a foreign god in sight.” Deuteronomy 32:12 (the message)