tertawa

Take Me Out

Yup! Kata-kata yang saya jadikan judul pada postingan kali ini adalah nama sebuah acara di salah satu televisi swasta, Take Me Out Indonesia. Sebuah acara pencarian jodoh seperti acara MTV Single Day’s Out, acara yang cukup nge-trend waktu saya masih muda dulu.

take me out indonesia

Pada acara ini, 30 wanita berdiri di balik podiumnya masing-masing. Wanita yang berpartisipasi di acara ini menurut saya bukan wanita sembarangan. Mereka cukup berkualitas. Terlihat cantik dan cerdas juga memiliki karir yang baik. Namun ada yang sudah mengalami kegagalan dalam pernikahan dan berstatus janda. Bahkan beberapa sudah memiliki anak. Ada juga yang memang masih muda.

Kemudian satu per satu pria keluar untuk memperkenalkan diri dan menunjukkan kemampuannya. Jatah pria dalam satu episode berjumlah 7 orang. Jika sang wanita mematikan lampu podiumnya maka wanita itu menunjukkan ketidaktertarikannya pada pria tersebut. Jika lampu tetap menyala maka si pria masih punya kesempatan untuk pulang dari acara ini dengan menggandeng pasangan. Dari beberapa wanita yang masih menyalakan lampu podiumnya, si pria akan mengajukan pertanyaan dan kemudian memilih satu wanita yang menurut dia memberikan jawaban yang paling memuaskan.

Tidak semua pria keluar dengan status baru lewat acara ini. Ada juga yang gagal karena tidak berhasil membuat seorang wanita pun tertarik. Dari sisi wanita sendiri, jika mereka tidak mendapatkan pasangan pada episode ini, mereka bisa mencoba lagi di episode berikutnya dan berikutnya dan berikutnya sampai akhirnya mereka memperoleh pria yang klop!

Saya sendiri lebih banyak tertawanya saat menonton acara ini. Lebih banyak bertanya-tanya. Apa sih esensi dari suatu hubungan? Sekedar status kah? Lalu kenapa banyak orang begitu panik jika tidak memiliki pasangan? Apa mereka merasa tidak utuh jika tidak memiliki pasangan?

Apa benar semudah itu memilih pasangan? Bayangkan, bahkan si pria tidak memerlukan lebih dari setengah jam untuk memilih wanita yang akan mendampinginya. Padahal sebelumnya mereka bisa jadi hanya orang asing yang sama sekali tidak saling mengenal karakter masing-masing. Bagaimana bisa kedua pihak mengambil keputusan sebodoh itu dalam waktu secepat itu?

Entah berakhir seperti apa hubungan yang dimulai dari acara seperti ini. Saya tetap berharap mereka semua berbahagia pada akhirnya. Bisa berakhir di pelaminan. Bisa juga akhirnya menemukan kebahagiaannya masing-masing. Dan yang paling penting, saya berharap masyarakat Indonesia tidak kehilangan makna dari hidup berpasangan. Terutama para ABG yang masih sangat terpengaruh oleh tayangan semacam ini.

Tapi kalau untuk sekedar hiburan, silakan. Bisa dicoba lho!! šŸ˜€

Tidak direkomendasikan untuk ABG-ABG yang masih labil šŸ˜›

14 thoughts on “Take Me Out

  1. haha, namanya juga usaha….
    gak tau ya, gw sendiri kepengen banget bisa dengan mudah dan cepat dalam memutuskan urusan kek gituan :))

  2. hmm..iya, aku jg suka ketawa nonton acara itu. yg cowoknya mapan, berwibawa dan tampangnya ok, seperti nya kriteria itu yg diminati cew2 itu. penilaian pertama dari cover nya dulu, urusan sifat n kepribadian belakangan. btw..dwi mo ikutan daftar ndak? hehehe…

  3. “urusan sifat dan kepribadian belakangan!?” wah, bisa berabe tuh.. hehehe..

    saya banyak membaca kisah orang-orang sukses dalam hidupnya. Karena tidak diikuti karakter yang ’emas’ dan kepribadian yang ‘brilian’, akhirnya tampak juga bagaimana akhir perjalanan orang-orang seperti itu -> tidak se’wah’ tampilan luarnya ternyata!

    *mari memperindah bagian dalam cawan diri kita sebelum menggarap bagian luar cawan diri kita!

    ^__^ peace!

  4. @petra&mikha: cepat dapatnya..cepat perginya…hahahhaa…
    jadi sabar ajah..

    @ray: knapa ray?? lo mau daftar ya? gw tau persis maksud dibalik “siulan” lo itu..hahaha…gw ga membicarakan lo kok..

    @princess: iya…nonton yang episode orang batak pegawai negeri itu ga?? yang jago nyanyi?? seru abis!!

    @bang tigor: iya bang, lagi-lagi sepakat sama bang tigor. Harusnya yang diliat justru karakternya duluan…kalo tampilan luar bisa dipoles..hohohoo

  5. kk prnah nonton ada yg kaya “michael jackson” ituloh, ga bgt, smua lampu lgsung mati :D, trus ada yg mirip cristiano ronaldo jg tp ttp aja lampunya mati smua
    tp ada tuh cwo Batak yg keren, yg dokter n udh prnah praktek mpe kpdalaman Papua….:) tpi nampaknya bnyak yg ga serius ya. Kk sih seneng ngliat rame2nya, n lucu2nya..
    ga akn deh gw dpt prince charming gw dgn cara kya gini, heheh..
    love is waiting til we’re ready, til it’s true..

  6. Media televisi merupakan bagian dari kapitalisme global. Stasiun televisi seperti Indosiar cukup cerdik membuat acara yang berorientasi pasar seperi Take Me Out Indonesia/Take Him Out Indonesia tanpa perlu peduli apakah acara seperti itu mendidik, memberi pencerahan atau justru membodohi. Secara pribadi aku gak suka, karena sama sekali tidak memberi manfaat.

  7. @kak echa: kalo yang kayak rhoma irama nonton ga kak?haghaghag..

    @wijoyo & leinad23: iya, media ternyata punya andil besar dalam kehidupan masyarakat. Tapi seringkali media ga menyadari hal ini, mereka cuma menayangkan acara dengan rating tinggi tanpa memberikan edukasi di dalamnya. Sayang sekali ya..

    @gio: iya gio..kita daftarin si ray yuk..keburu hopeless dia nya..hehehhee

  8. makanya banyak yang cerai…:)
    tapi itu pilihan dwi, banyak orang yang tidak menilai suatu hubungan seperti ini berharga, *kan bisa cari yang laen klo ga cocok, malah klo bisa mau ikutan acara yang sama beberapa kali*, tapi ada orang2 yang menilai masalah relationship bginian sangat penting dan menganggap pencarian jodoh instant seperti ini ‘sampah’…tapi yang pasti acaranya bginian can make lots of money bagi producer nya dan stasiun tv nya…:)

Leave a reply to leinad23 Cancel reply